Gara-Gara TDL Naik Investor Taiwan Belum Realisasikan Investasi di RI

Selasa, 13 Juli 2010

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan bila kenaikan TDL juga menghambat rencana investasi di sektor alas kaki.

Adapun investor asal Taiwan, lanjutnya, masih belum merealisasikan rencananya untuk melakukan investasi di Indonesia.

“Belum ada realisasi dari rencana mereka, karena permasalahan TDL ini juga yang menjadi penghambatnya, kami melihat tidak ada niat dari pemerintah untuk memberikan insentif ke investor, baik terkait listrik, pajak, dan lain sebagainya, sehingga hal-hal ini yang membuat investor menunda rencana mereka,” papar Eddy, di Jakarta, Senin (12/7/2010).

Padahal, lanjut Eddy, rencananya, para investor asal Taiwan tersebut sudah melakukan operasi perdana pada tahun lalu, namun pada saat itu, kata dia, mereka malah tidak mendapatkan pasokan listrik yang cukup.

“Industri sepatu butuh sekira 200-1.000 kilo volt ampere (KVA) untuk bisa beroperasi,” tukasnya.

Koordinator Forum Komunikasi Asosiasi Nasional (Forkan) sekaligus Sekjen Gapmmi Franky Sibarani menjelaskan, keputusan yang dibuat oleh pemerintah untuk menaikkan TDL justru malah mencegah investor baik yang lama maupun baru untuk masuk ke Indonesia.

Menurutnya, ada beberapa sektor industri dalam negeri yang menyatakan daya saingnya menurun. Dengan adanya kenaikan TDL, kata dia, maka biaya produksi dan harga jual akan mengalami kenaikan. "Ini mengancam industri dalam negeri,” tegas Franky.

Franky menambahkan, ada beberapa pengusaha yang langsung menghentikan produksinya. "PHK juga sangat mungkin terjadi, sehingga kita harapkan, lebih cepat selesai maka lebih baik, jika selesai maka kami mudah memberikan keputusan,” pungkas Franky.(adn)(Sandra Karina/Koran SI/rhs)

okezone.com,

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
Powered By Blogger